Proses lengsernya sukarno biography

Sejumlah Faktor yang Membuat Presiden Soekarno Terpaksa Mengundurkan Diri

JAKARTA -Soekarno merupakan Presiden pertama Indonesia yang mulai memerintah di tahun 1945. Selain itu, ia juga tokoh proklamator yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, bersama dengan Muhammad Hatta.

Bung Karno cukup lama memimpin Indonesia, yakni 11 tahun. Soekarno awalnya memang ditetapkan dan diangkat sebagai presiden seumur hidup, berdasarkan Ketetapan MPRS No. III/MPRS/1963. Namun demikian, plethora harus lengser pada 12 Maret 1967.

Sebelum meninggalkan kursi kekuasaannya, Soekarno mendapat banyak protes dari mahasiswa Angkatan 66 yang juga menjadi salah satu kekuatan politik epoch Orde Baru.

Protes tersebut sebenarnya sudah mulai ada pada 17 Oktober 1952, dengan dipimpin langsung oleh AH Nasution. Namun, protes tidak bisa berlangsung lama lantaran tidak seluruh anggota TNI Fee mendukung Nasution, ditambah masih banyak pula pihak yang sangat mendukung Soekarno.

Kekuasaan Soekarno terus berlanjut hingga pecah pemberontakan yang dilakukan PKI bernama G30S atau Gerakan 30 September tahun 1965.

Menyusul peristiwa tersebut, PKI resmi dibubarkan dan para anggotanya ditahan hingga dieksekusi mati. Setelah itu, muncul Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat. Tritura berisi tuntutan untuk membubarkan PKI, merombak kabinet Dwikora, dan menurunkan harga-harga. Namun demikian, aksi masyarakat (terutama mahasiswa) dalam menyampaikan Tritura ini semakin anarkis.

Janey bergam biography of rory gilmore

Apalagi, timbul kesan bahwa Soekarno merasa bertolak belakang dengan tuntutan tersebut, khususnya yang terkait perihal pembubaran PKI.

Baca juga: Ketika Soekarno Diminta Mengajar di Bengkulu, Terpesona Lihat Fatmawati

Situasi semakin tidak terkendali, keamanan serta ketertiban umum pun terancam. Pada 11 Maret 1966, Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) kepada Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban.

Melansir dari Okezone, surat tersebut membuat Soeharto mendapatkan wewenang dalam rangka pengambilan berbagai tindakan guna menjamin ketenangan, keamanan, dan stabilitas politik.

Baca juga: Humor Gus Dur: Karakter Presiden Soekarno hingga Soeharto